Cakupan Vaksinasi Penentu Penurunan Level PPKM


Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali pimpin rakor evaluasi PPKM Jawa-Bali secara virtual. Rakor diikuti oleh Gubernur, Forkopimda, serta Bupati /Wali Kota se-Jawa-Bali.
.
Dalam arahannya, Menko Marves memberikan wanti-wanti pada wilayah yang mengalami penurunan level PPKM, agar jangan sampai terjadi euforia yang akan menimbulkan masalah. Meskipun secara keseluruhan situasi Covid-19 di Indonesia terutama Jawa-Bali terus mengalami perbaikan, namun perlu diwaspadai gejala peningkatan kasus konfirmasi dan angka kematian di beberapa kota/Kabupaten seperti Brebes, Kab Cirebon, Sukoharjo, Tegal dan Kab Semarang.
.
Sementara target cakupan vaksinasi harus dipercepat dan diperbanyak, terutama untuk lansia sebagai penentu level PPKM. Mengoptimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi pada daerah wisata, serta syarat perjalanan internasional dari LN ke Indonesia akan diperketat dengan menerapkan 3x PCR, karantina 8 hari, wajib vaksinasi dan pembatasan pintu masuk untuk memudahkan karantina dan pengawasan.
.
Luhut juga menegaskan agar testing dan tracing diterapkan area di mall, Menteri terkait mengecek sesuai bidang masing-masing, cakupan vaksinasi untuk TNI 60% dan 40% non TNI.
.
Bupati Suprawoto dalam arahannya menyampaikan jika kab/kota masuk level 1, ukurannya adalah cakupan vaksinasi.
Sejauh ini cakupan vaksinasi di Kabupaten Magetan sudah mencapai 32%.  ” Kedepan indikator vaksinasi sangat penting, strategi yang dilakukan sejak awal adalah vaksinasi untuk lansia. Serbuan vaksin di pondok akan digencarkan, dan warga yang paling diprioritaskan adalah lansia karena faktor risiko kematian jauh lebih tinggi” terang Bupati Suprawoto.
.
Arahan tersebut disampaikan kepada Forkopimda dan OPD Terkait usai mengikuti rakor virtual dengan Menko Marves, bertempat di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha, Selasa (14/09).
(Prokopim/edh/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *