Tonggak Sejarah, Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kampus UNESA Di Magetan


Kamis 22 September 2022 merupakan tonggak sejarah bagi proses pembangunan Kampus Universitas Negeri Surabaya ( UNESA ) di Magetan yang berlokasi di Jalan Barat Kelurahan Maospati Kecamatan Maospati.

Setelah melalui proses yang panjang maka hari ini telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kampus UNESA di Magetan yang dilakukan oleh Bupati Magetan Suprawoto, Rektor Universitas Negeri Surabaya Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes, pimpinan DPRD serta jajaran forkopimda kabupaten magetan dan jajaran pejabat utama dilingkup Universitas Negeri Surabaya.

Pembangunan saat ini adalah tahap pertama yang selesai bulan Desember 2022 dan tahap ke dua selesai bulan Juni 2023, sehingga diharapkan tahun ajaran 2023 kampus Unesa sudah siap digunakan untuk perkuliahan.

Sahabat Prokopim, di bangunnya kampus Universitas Negeri Surabaya tentunya bisa mendukung visi misi Kabupaten Magetan di bidang pendidikan, khususnya Pendidikan Tinggi selain akan memberi perana strategis dalam memajukan Kabupaten Magetan di segala sektor.

Rektor UNESA Cak Hasan menuturkan, untuk menghadapi ketidak pastian isyu global maka diperlukan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang siap bersaing dan memiliki daya juang tinggi. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan kolaborasi antara Unesa, Pemerintah Daerah dan DPRD serta seluruh stakeholder yang ada.

Ditempat yang sama, Bupati Magetan Suprawoto juga menjelaskan bahwa hadirnya UNESA di Magetan bukan hanya memecahkan permasalahan di Magetan dan sekitarnya, tetapi ini juga memecahkan permasalahan yang dihadapi bangsa dalam hal pemerataan pembangunan termasuk dunia pendidikan.

Untuk mendukung berdirinya kampus Unesa di Kabupaten Magetan pemerintah daerah menyediakan 13,4 Ha lahan, juga merenovasi pintu utama stasiun Magetan lebih besar sehingga nantinya mahasiswa dari luar kota lebih mudah dalam akses transportasi.

Hal yang menarik, bahwa kuliah di Magetan didukung lingkungan yang masih asri dan tenang, serta biaya hidupnya masih sangat murah, Bupati Suprawoto menyampaikan jika di wilayah Maospati masih terdapat nasi beserta lauknya hanya Rp 4.000,00.

Menurut Bupati Suprawoto, alasan kenapa Unesa berlokasi di Maospati, ini adalah sudah melalui kajian yang mendalam dari UNESA yang diantaranya Maospati adalah wilayah melting yang mudah dijangkau oleh calon mahasiswa dari wilayah lain.
” Nantinya yang akan kuliah di Unesa ini dari seluruh Indonesia, oleh sebab itu dicarikan daerah melting, artinya daerah yang dekat dan mudah dijangkau dari wilayah lain,” pungkasnya.
(Prokopim/gtm/lio/ahm/KD1).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *