RAKOR PENGENDALIAN INFLASI MINGGU KEDUA FEBRUARI 2025

Sahabat Prokopim,
Pada Senin (10/2) Kemendagri kembali melaksanakan rakor pengendalian inflasi secara hybrid yang dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir.

Dalam kesempatan ini Tomsi Tohir mengajak kepada seluruh jajaran Kementrian, lembaga dan Pemerintahan Kab/Kota seluruh indonesia untuk mulai memperkirakan berkaitan dengan kenaikan harga, dalam rangka menghadapi bulan suci ramadhan.

“Perlu diketahui berdasarkan data yang lalu-lalu kenaikan harga berangsur signifikan. Oleh sebab itu kita perlu konsolidasi lagi terutama untuk tim TPID dan teman-teman dari K/L untuk mulai berhitung mempersiapkan sampai dengan hari raya. Stok kemudian angkutan dan lain sebagainya. Kami berharap betul ada langkah-langkah yang konkret, dengan membaca situasi terkini untuk bisa nantinya di laksanakan terutama pada teman-teman TPID daerah agar betul-betul serius,” Ujarnya.

Plt. Kepala badan pusat statistik (BPS) RI, Amalia adininggar widyasanti melaporkan historis perkembangan inflasi januari sepanjang tahun 2022-2025, dalam 4 tahun terakhir pada bulan januari terjadi inflasi (m-to-m) tetapi dalam januari 2025 ini tidak terjadi inflasi melainkan deflasi (m-to-m) sebesar 0,76%. Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil deflasi terbesar pada januari 2025 sebesar 1,44%. Sementara itu kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi dengan andil sebesar 0,56%.

“Satu catatan yang kita perhatikan adalah masih adanya trend kenaikan harga emas di pasar internasional, dimana ini biasanya nantinya ditransmisikan kepada kenaikan harga dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, karena disitulah ada emas perhiasan yang harganya selalu mengikuti harga fluktuasi dari harga di pasar internasional. Secara harga pasar internasional secara (y-n-y) naik 33,73%,” terangnya.

I Gusti Ketut Astawa, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas dalam paparannya menerangkan
Secara prinsip neraca pangan dalam kondisi aman artinya beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi dan minyak goreng, relatif memiliki stok yang cukup.

“Dalam rangka menghadapi ramadhan dan lebaran 2025, Jangan sampai kita menganggap kekurangan pangan tapi kita secara stok sangat cukup bahkan sampai kita menghadapi satu tahun ini. Tetapi ada yang perlu kita antisipasi apabila ada kelonjakan harga yang pertama cabai rawit, cabai merah besar, daging ayam ras, telur, beras medium, bawang putih, minyak, kedelai,” ujarnya.

Hadir secara luring di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha Forkopimda Magetan dan OPD serta stakeholder terkait.
(Prokopim/adm/ahm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *