SINERGITAS PENGEMBANGAN KAWASAN SINGOLANGU

Sebagai warga Magetan, kita patut berbangga nih sahabat. Karena mempunyai kondisi alam di area Gunung Lawu yang mempunyai banyak potensi untuk terus dikembangkan. Termasuk salah satunya adalah potensi yang berada di Singolangu.

Salah satu desa yang terletak di Kecamatan Plaosan ini sudah memiliki sekitar 196 ekor sapi dengan jumlah produksi susu kurang lebih 2.300 liter/hari. Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Disnakan) Magetan menggelontorkan anggaran dana untuk pembangunan fisik senilai kurang lebih 1,9 Miliar. Hal ini tak lepas untuk mewujudkan Desa Singolangu sebagai kawasan “Kampung Susu Lawu (KSL) “.

Dibutuhkan kerjasama serta peranan antara Pemerintah dengan semua masyarakat, khususnya warga serta peternak sapi Desa Singolangu dan pihak-pihak lain yang ikut mendukung terwujudnya KSL.

Bertempat di salah satu rumah warga desa Singolangu, Bupati Magetan didampingi Wakil Bupati Magetan dan beberapa Kepala OPD serta Tim Dompet Dhuafa mengadakan diskusi dengan warga peternak di Desa Singolangu, Selasa (7/1). Diskusi yang berlangsung interaktif ini membahas tentang sinergitas pengembangan kawasan KSL, termasuk diantaranya adalah keinginan warga peternak Singolangu serta kontribusi yang bisa disinergikan dengan program dari Dompet Dhuafa, yang turut serta memberikan pelayanan serta cek kesehatan gratis bagi warga.

Adapun beberapa hal yang disampaikan warga adalah permasalahan terkait pembangunan sarana dan prasarana termasuk akses (perbaikan dan memperlebar serta penerangan jalan) untuk mempermudah para wisatawan yang ingin berkunjung. Bahkan sebagian warga pemuda pun membuka jalur pendakian puncak Lawu. Nah, bagi para sahabat SMART yang hobi mendaki bisa nih coba rute pendakian ke puncak Lawu via Singolangu. Hal ini ditujukan untuk mengenalkan Singolangu sebagai opsi tujuan wisata. Disampaikan juga oleh peternak Singolangu bahwa dampak positif sudah mulai dirasakan para peternak, dengan meningkatnya penjualan maupun olahan produk susu Singolangu.

Bupati Suprawoto berharap dengan adanya diskusi ini pengembangan KSL bisa sesuai dengan maksud dan keinginan warga mau dikonsep seperti apa ke depanya. Sehingga nantinya akan menjadi kawasan yang bisa menjadi destinasi objek wisata, bukan hanya dari dalam tapi juga luar wilayah Magetan.

(Humas protokol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *