Peninjauan Lokasi Karantina Pemudik (2)⁣⁣

Sahabat Humas… ⁣⁣
Himbauan Pemerintah agar warga tidak mudik sepertinya tidak terlalu dihiraukan oleh masyarakat. Dengan bukti masih banyak nya warga yang mengikuti karantina/isolasi di desa. Hal ini dilakukan sebagai pola untuk mengurangi orang-orang yang akan mudik, sehingga harus dikarantina selama 14 hari demi memutus mata rantai virus Covid-19 tanpa mengurangi rasa kemanusiaan. ⁣⁣
.⁣⁣
Adapun karantina tsb bisa dilakukan secara terpadu maupun mandiri. Jika memilih karantina/isolasi mandiri di rumah, harus tersedia ruang kosong untuk karantina sehingga tidak berbaur dengan anggota keluarga lainnya serta membuat surat pernyataan bermaterai dan mengikuti aturan karantina mandiri.⁣⁣ Sedangkan bila memilih karantina terpadu, warga mengikuti karantina di balai desa/tempat yang disediakan oleh pihak desa/Kelurahan. .⁣⁣
Melanjutkan giat pagi ini Bupati Magetan Suprawoto meninjau beberapa lokasi karantina pemudik di beberapa Kecamatan se-Kabupaten Magetan.⁣⁣
Balai Desa Sidorejo (kec. Sidorejo) terdapat 12 orang yang mengikuti karantina selama 14 sesuai aturan yang berlaku. Balai Desa Dadi (kec. Plaosan) terdapat 7 orang isolasi terpadu, 10 orang isolasi mandiri. Di Desa Sombo (kec. Poncol) terdapat 8 orang isolasi terpadu , 21 orang isolasi mandiri. ⁣⁣
Di Kelurahan Parang (kec. Parang) terdapat 5 orang isolasi terpadu, 9 orang isolasi mandiri. Lanjut balai Desa Kediren (kec. Lembeyan) ada 4 orang, di balai Desa Nguntoronadi (kec Nguntoronadi) hanya ada 1 orang, ⁣dan Kelurahan Takeran (kec. Takeran) ada 2 orang.⁣⁣
Rata-rata pemudik sudah mengikuti karantina selama 5 hari bahkan ada yang sudah lulus karantina. ⁣⁣
.⁣⁣
Bupati Suprawoto menyampaikan pesan kepada seluruh warga yang mengikuti karantina harap memaklumi dan kondisi seperti ini dilakukan demi kebaikan bersama. Beliau juga mengucapkan terima kasih dan berpesan kepada para tenaga kesehatan yang setiap hari berjaga dan mengontrol kesehatan para pemudik untuk selalu menjaga kesehatan diri masing-masing
Tak lupa buah pisang dari Dinas Pertanian yang juga merupakan hasil petani pisang diberikan kepada para pemudik untuk menu buka puasa. ⁣⁣(Humas Protokol/edh/ahd/pb1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *