TRADISI “NGAKU LEPAT” LEBARAN KETUPAT

 

Masyarakat Jawa umumnya mengenal dua kali pelaksanaan Lebaran di bulan Syawal , yaitu Idul Fitri dan Lebaran ketupat. Idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1 Syawal, sedangkan Lebaran ketupat adalah satu minggu setelahnya (8 Syawal). Biasanya dilakukan pada hari ke 8 bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Syawal selama 6 hari. Hal ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sunnah 6 Hari di bulan Syawal.
.
Ketupat adalah jenis makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (janur) yang dibuat berbentuk kantong yang kemudian dimasak dalam waktu lama. Setelah masak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat terdekat dan kepada mereka yang lebih tua, sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.
.
Di Kabupaten Magetan sendiri masyarakatnya masih melakukan tradisi Lebaran Ketupat. Di musim lebaran seperti ini banyak penjual ketupat dadakan yang menghiasi pasar-pasar tradisional.
.
Seperti halnya Bu Suparmi, salah seorang penjual ketupat yang berasal dari desa Sumberdodol, Panekan ini mengaku mendapat rejeki lebih di bulan Syawal sekarang ini. Sudah 3 harian bu Suparmi jualan bungkus ketupat di area pasar sayur Magetan. Namun beliau berjualan setiap tahunnya mulai tahun 1994. Dengan modal 200rb rupiah untuk membeli janur (bahan pembuat bungkus ketupat), hingga dibentuk ketupat. Setiap hari sebanyak 300-600 bungkus ketupat laku dijual, pendapatan nya sehari rata-rata 300-400ribuan.
.
Makna tradisi Lebaran ketupat dalam bahasa Jawa, kata ketupat atau kupat ternyata berasal dari istilah “ngaku lepat” yang berarti mengakui kesalahan dan laku papat yang berarti empat tindakan. Makna tradisi lebaran ketupat tersebut memiliki filosofi yang berbeda-beda pula. Tradisi lebaran ketupat satu ini mengajarkan kamu untuk selalu menghormati orang tua dan selalu mengharapkan bimbingan mereka.
(Humas Protokol/kontrib Hr/edh/pb1/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *