Panen Raya Melon Desa Klagen, Bupati Apresiasi Inovasi Petani

Meski di tengah masa pandemi Covid-19, produktivitas pertanian di Kabupaten Magetan tampak tidak terpengaruh. Salah satu buktinya adalah keberhasilan petani melon kampung tangguh Semeru Desa Klagen Kecamatan Barat yang tengah memetik hasil penantian selama kurang lebih 60 hari setelah tanam.
.
Bupati Suprawoto didampingi Kepala DTPHPKP Magetan, Camat Kecamatan Barat dan Kepala Desa setempat melakukan panen raya melon di Desa Klagen, Kecamatan Barat, Rabu (17/03).
.
Panen raya melon di lahan agribisnis hortikultura komoditas melon kampung tangguh Semeru desa Klagen ini merupakan yang keempat kalinya.
Lahan seluas kurang lebih 3 hektare ini adalah lahan bengkok Kades Klagen, lahan ini tidak pernah ditanami padi, hanya ditanami tebu nonstop seperti yang disampaikan oleh salah satu pengelola lahan, Subandi. ” Saya berinovasi merubah lahan yang tidak mungkin jadi mungkin, yakni ditanami melon. Hampir setahun panen ke 4x. Saya ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk warga sekitar, dengan adanya melon ini mereka tidak perlu keluar kampung, bisa bekerja dilahan setempat “jelasnya.
.
Adapun jenis melon yang ditanam adalah melon daging putih Barata dan Manika sebanyak 130rb batang, ditanam secara estafet agar penjualan tidak terkendala. Sebelumnya pernah ditanami jenis melon eksklusif, golden melon yang market nya di supermarket. Lahan tersebut digarap dengan memberdayakan warga setempat, sebanyak 40 ibu-ibu dan 15 orang bapak-bapak bekerja setiap hari dengan imbalan upah.
.
Dalam panen raya tersebut Bupati Suprawoto menyampaikan apresiasi nya pada petani melon.
” Magetan memang butuh inovasi menuju kecepatan perubahan, bagaimana cara berpikir ditengah pandemi. Membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Saya apresiasi inovasi ini, memberi kontribusi kepada masyarakat desa Klagen, yakinlah bahwa profesi petani sangat menjanjikan” terang Bupati Suprawoto.
.
Bupati berharap panen melon bisa diatur sedemikian rupa sehingga supply dimasyarakat tetap terjaga dan terkendali. Bahkan kedepan diharapkan tidak hanya Desa Klagen dengan klaster komoditas melonnya, tetapi klaster-klaster wilayah lain dengan tanaman buah-buahan yang sepanjang tahun terus ada di Kabupaten Magetan.
(Prokopim/edh/dok.Ahm/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *