Intervensi Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Gelar Forum Nasional Stunting 2021
Mempersiapkan generasi emas 2045 bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia 2 (dua) tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.
.
BKKBN menggandeng Tanoto Foundation menggelar Forum Nasional Stunting 2021 dengan tema ” Komitmen dan Aksi Bersama untuk Membangun Strategi Efektif Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia” secara Hybrid yang diikuti oleh Gubernur, dan Bupati/Walikota se-Indonesia.
.
Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) yang sekaligus Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting menyampaikan, angka stunting disebabkan berbagai faktor kekurangan gizi pada bayi. Menurut Hasto diantara 5 juta kelahiran bayi setiap tahun, sebanyak 1,2 juta bayi lahir dengan kondisi stunting. Untuk itu sesuai arahan Presiden, guna percepatan penurunan stunting BKKBN melaksanakan Rencana Aksi Nasional, Mekanisme dan Tata Kerja, serta Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan.
.
Forum Nasional Stunting 2021 dibuka oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. (HC) K.H Ma’ruf Amin. Dalam sambutannya Wapres menyampaikan pentingnya kerja kolaboratif (collaborative working) dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia.
“Kerja kolaborasi adalah kunci, karena intervensi percepatan penurunan stunting, baik itu intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif, merupakan bagian program/kegiatan pada kementerian dan lembaga sesuai dengan tupoksinya masing-masing, bahkan Pemerintah Daerah (Pemprov, Pemkab dan Pemkot) sampai Pemerintahan Desa juga memiliki berbagai program/kegiatan yang terkait dengan penurunan stunting” paparnya.
.
Wakil Bupati Magetan Hj Nanik Endang Rusminiarti didampingi Kepala Dinas PPKB dan PPPA dan Bappeda Litbang, mengikuti Forum Nasional Stunting 2021 secara virtual, bertempat dari ruang rapat Dinas PPKB dan PPPA, Selasa (14/12/2021).
(Prokopim/edh/dok.Be /KD1).