Sajikan Cerita yang Unik, Kunci Di Era Industri Cerita


Siapa yang tak kenal dengan Okky Madasari, sastrawan ternama kelahiran Magetan. Penulis yang berhasil menelurkan beberapa novel tenar berjudul Entrok, Maryam, Pasung Jiwa, dan 7 novel lainnya.
.
Okky dikenal sebagai penulis novel yang menggugah kesadaran dan lekat akan kritik sosial. Ia lulus dari Departemen Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada pada 2005 serta memilih menjadi jurnalis dan penulis sejak kelulusannya.
.
Siang ini, Okky Madasari membagikan ilmu literasinya yang dikemas dalam acara Bedah Literasi bersama Okky Madasari dengan mengangkat tema Literasi dan Kreatifitas sebagai Penggerak Ekonomi.
.
Menurutnya, tantangan di era industri cerita kuncinya membutuhkan keunikan, kebaruan dan kreativitas. Menulis novel bukan sekedar hobi, tetapi juga jadi pilihan profesi. Magetan sebagai Kabupaten Literasi bukan hanya jargon saja, namun pemimpinnya harus visioner. Dengan program-progam komunitas yang harus dijalankan dan promosi secara nasional, maka kita akan bisa mengangkat Magetan lewat buku, lewat tulisan, yang disampaikan melalui internet tentunya memberikan peluang lebih besar. Okky membeberkan jika dengan menulis akan mampu memberikan dampak domino ekonomi dengan skala luas.
” Sebagai Kabupaten Literasi harus ada visi besar yang bisa digarap bersama. Kita harus memantik penulis-penulis nasional maupun internasional, untuk menulis tentang Magetan, sehingga bisa membawa Magetan dalam karya sastra dan menjadi kota Literasi sebenarnya dan tentunya akan menggerakkan ekonomi, “terangnya.
.
Sementara Bupati Suprawoto menyampaikan
cara berpikir dan cara pandang kita harus terbuka.” Sosok mbak Okky pasti akan menginspirasi kita semua, ada profesi yang selama ini tidak terlalu diperhitungkan yaitu penulis. Kita harus membuka pikiran, jangan menjadi katak dalam tempurung, profesi apa saja bisa kita dapatkan di negeri ini. Magetan jangan jadi aksesoris saja, tetapi harus jadi mesin yang punya peran cukup besar tentunya di tangan generasi muda sekarang, ” terang Bupati Suprawoto.
.
Usai memberikan paparan materi, acara dilanjutkan dengan diskusi Literasi. Bedah Literasi dihadiri oleh Bupati Magetan, Bunda Literasi, guru pembina Literasi, Pegiat Literasi, Pengurus GPMB, Pengurus IPI, penulis terbaik Junior writerpreneur dan undangan lainnya, bertempat di Pendapa Surya Graha, Selasa (07/06/2022).
(Prokopim/edh/lio/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *