TURUNKAN KEMISKINAN EKSTREM DI JAWA TIMUR

Tiga tahun mengabdi di Jawa Timur, Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Dardak berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program unggulan ” Nawa Bhakti Satya ” berhasil menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur. Terbukti presentase penduduk miskin Jatim sampai Maret 2022 turun 0,21 %. Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan tertinggi sejumlah 391.064 jiwa. Penurunan kemiskinan di Jawa Timur signifikan bahkan tertinggi se-Indonesia.
.
Tidak dipungkiri basis data menjadi permasalahan utama dalam upaya penanganan kemiskinan. Oleh karena itu BAPPEDA Provinsi Jawa Timur berinovasi dengan membangun aplikasi SINTA GELIS yang dilaunching oleh Wakil Gubernur Jawa Timur di hotel Platinum Tunjungan, Minggu (31/7/2022).
.
Acara tersebut diikuti oleh segenap pimpinan OPD provinsi Jawa Timur, Bupati/Walikota se- Jawa Timur, Kepala BAPPEDA dan Dinas Sosial kabupaten/kota. Wakil Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, M.Pd hadir didampingi kepala OPD terkait.
.
Wakil Gubernur, Emil menyampaikan penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan tujuan dari Sustainable Development Goals (SDG) yang harus dicapai pada tahun 2030. Pada 4 Maret 2022 lalu, Presiden menyampaikan arahan untuk melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 lebih cepat 6 tahun dari target SDG. Hal tersebut bisa dicapai melalui konvergensi program dan perbaikan sasaran.
.
Lebih lanjut Emil menekankan meski menghadapi pandemi, upaya pemerintah untuk menangani kemiskinan ekstrem tidak boleh berhenti agar kemiskinan ekstrem (ekstrem poverty) pada 2024 bisa mencapai 0%.
” Tantangan terbesar kita adalah menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur “, terang Emil.
.
SINTA GELIS (sistem Informasi Terpadu Penanggulangan Kemiskinan) berisi data warga miskin “by name by address” yang diintegrasikan dengan data P3KE. Data terpadu dan terintegrasi dalam bentuk Big Data dalam aplikasi SINTA GELIS tersebut sangat membantu dalam pemetaan keluarga miskin. SINTA GELIS diharapkan mampu mempertajam kebijakan dan intervensi untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan berkontribusi dalam penghapusan kemiskinan esktrem sampai tingkat desa di Jawa Timur.
Sementara itu, Dharma Bhakti Negeri menjadi “raw” model konsep terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak dan stakeholder dalam penanganan kemiskinan di suatu daerah. Pilot project akan dilaksanakan di 14 desa di 7 kabupaten. Konsep tersebut nantinya diharapkan bisa diimplementasikan di seluruh Jawa Timur. (Prokopim/dj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *