MASJID KI MAGETI, TONGGAK KEMAJUAN ISLAM DI MAGETAN
Hari ini, Rabu (12/10/2022) menjadi hari yang istimewa. Pada momen Hari Jadi ke 347 Kabupaten Magetan, masjid Ki Mageti yang berada di kompleks Kebun Refugia juga diresmikan.
.
Acara peresmian dikemas serangkaian dengan pengajian akbar yang diikuti oleh segenap anggota FORKOPIMDA, pimpinan OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat serta kelompok pengajian BKMT Magetan.
.
Masjid Ki Mageti berukuran luas 17 x 17m. Dibangun menggunakan peninggalan soko guru Masjid Agung Baitussalam Magetan. Soko guru tersebut diperbaiki terlebih dahulu kurang lebih satu bulan, untuk membersihkan cat 4 lapis pada soko guru dengan tinggi 9 meter agar diperoleh warna alaminya. Peletakan batu pertama pembangunan masjid pada tanggal 31 Mei 2021. Pendirian soko guru dilaksanakan tanggal 10 Agustus 2021 bertepatan dengan tahun baru Islam 1443 H, menjadi tonggak sejarah pendirian Masjid Ki Mageti. Secara filosofis hal ini merupakan sinkronisasi antara mendirikan bangunan dan mendirikan ajaran Islam yang harus ditegakkan.
.
Bupati Suprawoto menyampaikan pendirian masjid Ki Mageti tersebut sebagai bentuk syiar Islam serta melestarikan peninggalan sejarah. Lokasi di komplek Kebun Refugia sengaja dipilih karena strategis dan berada pada jalur wisata menuju Sarangan. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk memakmurkan masjid dan memakmurkan masyarakat Magetan dalam arti luas.
.
Bupati berkeyakinan nantinya dari pembangunan Masjid Ki Mageti ini akan memberikan efek yang luar biasa, akan menjadi tempat tujuan bagi para wisatawan untuk beribadah.
.
KH. Ahmad Muwafiq atau yang lebih akrab disapa Gus Muwafiq dalam tausyiahnya mengajak kepada jamaah pengajian untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa. Kondisi global yang tak menentu, berbagai musibah yang mendera, tidak lain adalah peringatan dari Yang Kuasa. Gus Muwafiq juga mengajak jamaah untuk menjunjung tinggi toleransi, mempererat kerukunan dan memperkuat Ukhuwah Islamiah. (Prokopim/dj/be/ahmd/KD1).