AMANKAN MOMEN LEBARAN, POLRES GELAR OPERASI KETUPAT SEMERU

Jelang momen Lebaran, segenap aparat pengamanan bersiap diri. Segenap unsur pengamanan baik TNI, POLRI, Tenaga Kesehatan, Senkom Mitra Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP mengikuti Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2022 guna wujudkan sinergi Polri dengan instansi terkait, untuk menjamin masyarakat aman dan serta dalam perayaan idul Fitri 1443 H di wilayah Kabupaten Magetan, yang dilaksanakan di halaman Mapolres Magetan, Jumat, 22 April 2022.

Kapolri dalam sambutan yang dibacakan oleh Bupati Magetan menyampaikan, Pemerintah dalam pelaksanaan Hari Raya memberikan kelonggaran dengan tidak ada larangan mudik, kebijakan untuk tidak ada larangan mudik ditanggapi dengan hevoria yang ditandai dari hasil survei adanya 85, 5 jt perjalanan selama lebaran dominan konsentrasinya di pulau Jawa dan Bali, dengan moda transportasi jalur darat. Menggunakan kendaraan pribadi 47 persen, Kendaraan Umum 31 persen, Kereta Api 10 persen, Jalur Udara 10 persen, Jalur Laut 3 persen. Untuk itu perlu adanya pengaman agar masyarakat dalam melakukan perayaan hari raya Idul Fitri bisa berjalan dengan aman, nyaman. Karena pandemi belum usai maka Kapolri meminta agar masyarakat tetap taat dalam menerapkan protokol kesehatan. Adapun pelaksanaan operasi ketupat semeru akan dilaksanakan pada 28 April sampai dengan 9 Mei 2022.

Sementara Bupati Magetan dalam kesempatan yang sama berpesan, bahwa jumlah pemudik di Magetan tahun ini akan mengalami kenaikan karena tahun kemarin masyarakat tidak bisa melakukan mudik, maka bupati minta agar petugas dapat melaksanakan amanat bapak Kapolri dengan baik sehingga masyarakat Magetan mendapatkan kelonggaran dalam melaksanakan perayaan hari raya. Selain itu Masyarakat ingin segera lepas dari kondisi pandemi yang selama ini telah membatasi ruang geraknya jadi momentum lebaran agar terjadi perputaran uang di tengah masyarakat, pementasan budaya seni tradisional yang selama pandemi juga ikut terdampak maka tahun ini akan di gelar dengan memberi hiburan pada masyarakat, jadi pelaksanaan agar dipecah supaya tidak terjadi kerumunan yang berlebihan sehingga pertunjukan bisa berjalan lancar dan ekonomi tetap bergerak ditengah Masyarakat.
(Prokopim/gtm/KD1

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *