Pemantauan Ketersediaan Komoditas Cegah Terjadinya Inflasi yang Semakin Buruk


Untuk memantau kondisi inflasi dari berbagai daerah di Indonesia, Kementerian Dalam Negeri menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (6/3/2023). Bupati Magetan bersama Forkopimda dan pimpinan OPD terkait mengikuti secara virtual dari ruang jamuan Pendapa Surya Graha.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan, bulan Januari tingkat kenaikan inflasi 5,28 naik 5,47 persen, sehingga Tito meminta menjadi perhatian khusus Pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar bisa menekannya.

Menteri Dalam Negeri meminta, agar kondisi ini diawasi terus menerus tiap hari tiap minggu jika hal itu tidak dilakukan maka akan bablas ke angka 7 – 8 persen dan itu dampaknya luar biasa, seperti di luar negeri inflasi yang tinggi telah menimbulkan efek domino di segala bidang yang memicu demonstrasi.

Di sisi lain, Tito Karnavian menjelaskan, Indonesia angka pertumbuhan ekonomi cukup baik yaitu 5,3 persen dan itu hasil kerjasama pemerintah pusat dan daerah yang luar biasa sehingga mendapatkan apresiasi dari dubes Jerman di mana negaranya hanya mampu menaikkan pertumbuhannya ekonomi 0,1 dan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaik di Asia tenggara.

Direktur Diseminasi Statistik BPS, Pudji Ismartini menyampaikan bahwa inflasi disumbang oleh komoditas beras, bawang merah, cabai merah dan rokok. Inflasi tertinggi kota Ternate (1,85 %) sedangkan deflasi terdalam kota Gunungsitoli (-0,98 %).

Deputi Bidang Bidang Penganekaragaman dan Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P. menguraikan kenaikan pangan jelang Hari Raya Idul Fitri harus diantisipasi dengan cara melakukan operasi pasar. Pemerintah harus siap dalam menyiapkan segala kebutuhan komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Dirjen Hortikultura kementerian Pertanian
menambahkan saat ini komoditi yang mengalami kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah, akan tetapi Pemerintah akan dapat menanggulangi kenaikan itu jika melihat dari ketersediaan kabupaten atau wilayah sentra yang akan memasuki musim panen.

Terkait upaya stabilisasi harga, Staf Khusus Menteri Perdagangan, distribusi minyak curah dan kemasan akhir februari 356.660 ton sudah terdistribusi dan ini lebih tinggi 35 persen dibanding Januari. Menyikapi kenaikan harga yang cukup tinggi di wilayah Indonesia timur, Pemerintah akan menambah jumlah pasokannya.

Satgas Pangan POLRI, Whisnu Hermawan menuturkan, jika cabai rawit mengalami kenaikan harga 20,64 % bawang putih kenaikan 7,20 % minyak goreng 1,35 %, beras medium kenaikan 3,60 % dari bulan lalu dan semua kenaikan komoditas tersebut dikarenakan keterlambatan dalam pendistribusian.

Jam Datun Kejagung menyampaikan, dalam meredam kebaikan harga komoditi maka perlu dilakukan, pasar murah yang intensif di tingkat bawah jelang bulan ramadhan, melakukan operasi yustisi, subsidi transportasi dengan menggunakan dana BTT.

Kemudian setelah selesai rapat secara virtual, Pemerintah Kabupaten Magetan melanjutkan dengan rapat koordinasi lanjutan oleh Bupati Magetan dengan stakeholder yang ada. Dalam rapat tersebut Bupati Suprawoto menyampaikan, guna menekan laju kenaikan harga komoditas di Kabupaten, Magetan Bupati menyampaikan jika saat ini pemerintah kabupaten telah melaksanakan operasi pasar dengan menggelar pasar murah. Terkait komponen yang yang diluar kendali Pemerintah Kabupaten Magetan, Bupati minta dinas terkait untuk mengintervensi komoditi tersebut dengan melakukan pengecekan pasokan ditingkat distributor. Untuk intervensi komponen pangan seperti cabai atau yang lain Bupati himbau instansi pemerintah memberikan contoh kepada masyarakat agar menanam tanaman holtikultura seperti cabai dengan media polybag.
(Prokopim/gtm/dj be/KD1).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *