RAKOR INFLASI DAERAH DENGAN KEMENDAGRI

Sahabat Prokopim,

Pada Minggu ke-4 bulan Agustus kali ini, tepatnya Senin (26/8) Kemendagri kembali menggelar rakor inflasi daerah bersama K/L terkait, Pemda baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota dan BUMN secara hybrid.Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS RI yang mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan perkembangan terkini terkait penyebab inflasi didaerah melaporkan jika sepanjang Januari 2021-Juli 2024 kelompok transportasi mengalami inflasi tertinggi.

“Pada September 2022, inflasi bulanan kelompok transportasi sebesar 8,88 persen dengan andil 1,08 persen,” terangnya.

Moga Simatupang, Dirjen Perlindungan dan Tertib Niaga Kemendag menyebutkan melalui paparannya jika berdasarkan data SP2KP per 23 Agustus 2024 secara nasional rata-rata harga MinyaKita nasio 1% (Rp. 16.458/lt) dibanding bulan sebelumnya.

“Regional Maluku-Papua merupakan wilayah dengan harga tertinggi MinyaKita diikuti dengan Nusa Tenggara, sedangkan untuk harga rata-rata Jawa-Bali cenderung mendekati HET,” ungkapnya.

Tomsi Tohir yang memimpin rakor kali ini menyoroti terkait kenaikan harga MinyaKita yang menurutnya terjadi karena adanya permasalahan saat pendistribusiannya.

“Tentu saya berharap untuk Satgas Pangan Polri bisa mendorong (mempercepat, melakukan pengawasan) di-distribusi 1 dan 2 sehingga (pendistribusian MinyaKita) tidak terlambat dan mereka yang menjual dengan harga eceran tertinggi kita tindak,” tuturnya.

Hadir juga secara luring di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha Asisten Ekbang bersama Jajaran Forkopimda Magetan, OPD terkait dan Stakeholder terkait lainnya.
(Prokopim/lio/ahm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *