Upaya Pemkab Magetan Stabilkan Harga Telur
Sahabat Humas, bulan puasa tahun ini memang terasa sangat berbeda dengan adanya wabah korona. Biasanya harga bahan sembako akan mengalami kenaikan saat ramadhan, salah satunya telur. Akan tetapi, berbeda halnya kondisi yang dialami oleh peternak di Magetan saat ini.
.
Berdasarkan informasi yang di himpun Disnakan Kabupaten Magetan, penurunan harga Telor terjadi menjelang ramadhan kemarin (17 April 2020), sampai tanggal 30 April 20204, bahkan harga jual telur terus terjun bebas sampai 12.000/kg pada tanggal 1 s.d 2 Mei
.
Berbagai penyebab terjunnya harga telur disamping karena efek pendemi corona juga disebabkan adanya kebijakan perusahaan Breeding yang tidak lagi menetaskan telur untuk pembibitan ayam, namun menjual bebas di pasaran. Sehingga berdampak pada berlebih produk telor dipasaran dari peternak Magetan sehingga menyebabkan menurunnya harga jualnya.
.
Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten Magetan mengambil langkah untuk bisa menstabilkan harga, sehingga tidak ada kerugian lebih besar yang dirasakan oleh peternak akibat terjun bebasnya harga telur.
Pemerintah melalui Dinas Peternakan akan memotong rantai distribusi yang selama ini masih berpatokan pada harga di salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang menjadi central ternak ayam. Selain itu mendorong peternak di Magetan untuk mempunyai Nomor Kontrol Veteriner (NKV) sebagai legalitas pada unit Usaha Pangan Asal Hewan (PAH). Sehingga, nantinya pihak peternak bisa menjual langsung hasil ternak (telor ) kepada pihak luar peternak tanpa harus tergantung dan melalui pihak ketiga .
.
Sementara harga telur yang turun, harga daging ayam di pasaran masih lebih stabil. Karena kebanyakan peternak ayam potong menjalin kemitraan dengan perusahaan- perusahaan. Sehingga stabilitas harga lebih terjaga.
Sampai berita ni diturunkan harga telor sudah merangkak di Rp 18.000,00/Kg.
.
Tetap semangat..jayalah peternak Magetan
.
(Humpro/kontrib pri/Jr/pb1)
