Video Conference Rakor Evaluasi PPKM Jawa-Bali
Pandemi belum usai, baik Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Daerah terus berupaya untuk mengendalikan peningkatan kasus dibeberapa wilayah di Jawa-Bali, salah satu kebijakan yang diterapkan Pemerintah adalah pemberlakuan PPKM Jawa-Bali.
Pemberlakuan PPKM Jawa-Bali yang diterapkan Pemerintah saat ini, tentu untuk mengetahui tingkat efektifitas penerapan kebijakan tersebut perlu dilakukannya sebuah evaluasi.
Bertempat di ruang jamuan Surya Graha telah dilakukan Rakor Evaluasi PPKM Jawa-Bali oleh MENKO MARVES RI, Luhut Binsar Pandjaitan, melalui daring mengungkapkan bahwa perlunya akselerasi vaksinasi ditiap daerah serta menginformasikan kalau karakteristik Omicron ini berbeda dengan varian Delta, perlu dicari keseimbangan baru dengan sektor ekonomi.
“Rem tidak perlu diinjak terlalu keras (dalam penerapan kebijakan PPKM saat ini),” tutur Luhut.
Gubernur Jawa Timur yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Wakil Gubernur, Emil Elestianto Dardak, secara daring melaporkan jika peningkatan kasus konfirmasi saat ini didominasi oleh Kota Surabaya dan Pemprov Jawa Timur akan membuka kembali Rumah Sakit lapangan di Ijen Malang sehingga kedepannya bisa digunakan untuk tempat isolasi terpusat.
“Pemprov Jawa Timur saat ini telah menyiapkan fasilitas kesehatan dibeberapa daerah di Jawa Timur untuk tempat isolasi terpusat pasien terkonfirmasi yang menurut prediksi kami akan mengalami peningkatan kurva kasus di Maret (tahun ini),” terang Wakil Gubernur Jawa Timur.
Wagub menambahkan bahwa Pemprov saat ini memfokuskan arah kebijakan penanganan pandemi dengan terus mengakselerasi vaksinasi kepada lansia dan pemantauan kesehatan rutin kepada penderita penyakit komorbid dengan tingkat resiko tinggi selaras dengan apa yang diharapkan MENKO MARVES RI sebelumnya.
Rakor Evaluasi PPKM Jawa-Bali secara daring ini diikuti Bupati Magetan, Wakil Bupati Magetan, Sekdakab Magetan serta Forkopimda Magetan, Jumat, (11/02/2022).
(Prokopim/lio/ahm/KD1).