WAMEN LHK, ALUE DOHONG LAKUKAN PENANAMAN BAMBU DI KEBUN RAYA BAMBU MAGETAN
Sahabat Prokopim,
Perubahan iklim yang berdampak pada lingkungan menuntut kita untuk terus menggalakkan penghijauan. Ada banyak tumbuhan yang bisa kita berdayakan sebagai ‘senjata’ dalam memerangi perubahan iklim, salah satunya adalah bambu.
Jika dulunya bambu kita gunakan untuk simbol perlawanan terhadap penjajah, sekarang saat bumi mulai membara kita bisa gunakan bambu sebagai ‘senjata’ untuk melawan perubahan iklim akibat efek rumah kaca.
Seperti halnya apa yang telah Pemerintah Kabupaten Magetan bekerjasama dengan KLHK RI dan SKK Migas lakukan penanaman pada tumbuhan yang filogeninya berasal dari klad BOP rerumputan tersebut di area Kebun Raya Bambu Magetan, Tinap, Sukomoro, Senin (5/2).
Wamen LHK, Alue Dohong yang hadir secara langsung dalam penanaman bambu kali ini mengungkapkan jika terwujudnya Kebun Raya Bambu ini merupakan inisiatif yang luar biasa dan satu-satunya di Indonesia. “Saya membayangkan, sekarang kita panas-panasan dan jika kelak lahan seluas 18,5 Ha ini jadi rumpun bambu semua pasti di sini dingin dan adem,” ungkapnya.
“Bambu itu mempunyai 3 pilar manfaat, pertama manfaat disisi sosial budaya, ekonomi dan ekologis tentunya dalam memerangi perubahan iklim,” jelasnya.
Pj Bupati Magetan melalui sambutannya melaporkan jika direncanakan di Kebun Raya Bambu akan ditanam sejumlah 30 ribu bambu dari 103 jenis bambu baik dari Indonesia maupun dari negara lain. “Saat ini bersama KLHK dan SKK Migas akan menanam 2.500 bambu dari 23 jenis bambu di lahan seluas 2,3 Ha,” pungkasnya.
“Kehadiran bapak Wamen KLHK sekarang memberikan serta menambah semangat kami dalam menyelesaikan Kebun Raya Bambu Magetan ini lebih cepat,” tutupnya.
(Prokopim/lio/be/edh/KD1).