BELAJAR DARI SEJARAH, PERKUAT NASIONALISME BANGSA
Sejarah kelam pernah terjadi di Indonesia saat pemberontakan PKI. Pemberontakan PKI juga terjadi di Magetan pada tahun 1948. Banyak korban jiwa karena kekejaman PKI di masa itu.
.
Mengenang korban kekejaman PKI di Magetan, Forum Peduli Masyarakat Ekonomi Lemah (FORMEL) melaksanakan kegiatan ziarah makam Syuhada pada Kamis (30/9/2021). Beberapa makam yang menjadi tujuan ziarah antara lain dukuh Pundung (Desa Pojok, Kawedanan), Monumen Peristiwa ’48 PG. Redjosari, Dukuh Bathokan (Desa Banjarejo, Ngariboyo) dan makam Gubernur Suryo. Acara dilanjutkan dengan sarasehan dan doa bersama di Gedung Pertemuan, jalan Salak. Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati, perwakilan Kodim 0804 Magetan dan pimpinan OPD terkait.
.
Rasimin, Ketua FORMEL menjelaskan bahwa menjadi agenda tahunan setiap 30 September, FORMEL melaksanakan ziarah. Sejarah kekejaman PKI perlu terus diingat sebagai wawasan kebangsaan dan memperkuat nilai Pancasila dan nasionalisme. Nilai nasionalisme dan jiwa Pancasila harus terus dipupuk dalam sanubari penerus bangsa, sehingga mampu menjadi benteng penangkal tumbuh kembangnya paham separatis.
.
Wakil Bupati Nanik menyampaikan sejarah menjadi refleksi dan pembelajaran bagi semua tentang pentingnya memupuk nilai Pancasila dan nasionalisme bangsa. Berbagai paham radikal dan separatis menjadi ancaman bangsa saat ini. Oleh karena itu, Wakil Bupati yang akrab disapa Bunda Nanik berharap kepada para generasi penerus untuk meningkatkan nilai nasionalisme. Peran keluarga dan masyarakat juga sangat penting dalam melakukan pengawasan berkembangnya paham radikal di lingkungan masing-masing.
.
Bunda Nanik juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dan penanaman nilai akidah sejak dini sebagai benteng generasi muda melawan kerasnya arus jaman. (Prokopim/dj/ahmd/KD1).