ANTISIPASI TREN KENAIKAN HARGA JELANG NATARU

Menteri Dalam Negeri memimpin langsung Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (28/11/2022). Bupati Magetan, segenap anggota FORKOPIMDA dan pimpinan OPD terkait mengikuti secara virtual dari ruang Jamuan Pendapa Surya Graha.
.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikan sudah menjadi ritme tahunan di penghujung tahun selalu terjadi kenaikan harga bahan pokok. Tingginya “demand” (permintaan) bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru menjadi pemicunya. Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan menyiapkan langkah antisipatif untuk pengendalian harga serta menjamin ketersediaan bahan pokok di daerahnya.
.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengapresiasi upaya Mendagri yang fokus pada inflasi. Beras secara nasional menjadi penyumbang inflasi utama. Selain beras, minyak goreng juga menjadi penyumbang inflasi. Terdapat potensi peningkatan harga minyak goreng yang perlu diwaspadai, perlu peningkatan pengawasan penyaluran minyak goreng di daerah.
.
Ditambahkan Setianto, Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pusat menyampaikan tren kenaikan inflasi didorong naiknya permintaan barang pokok jelang Natal dan Tahun Baru. Dari 20 komoditas yang dipantau sampai Minggu ke 4 November, telur ayam ras menyumbang kenaikan harga di 166 kab/kota dan daging ayam di 128 kab/kota.Dalam 3 Minggu terakhir tren kenaikan harga komoditas tersebut meluas di berbagai daerah. Harga yang terus bergerak, membuat disparitas harga antar wilayah juga bergerak dinamis.
.
Pada kesempatan tersebut, Pemprov Sulawesi Utara berbagi kiat pengendalian inflasi di daerahnya hingga mampu menekan inflasi di angka 4,26 %. Melalui program “Mariko Bakobong” (mari menanam), Pemprov mengajak semua masyarakat untuk menanam. Memanfaatkan lahan disekitar rumah dengan tanaman buah dan sayur. Pemprov juga melakukan pendekatan dengan perbankan untuk kemudahan kredit usaha. Sidak pasar juga rutin dilaksanakan untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.
.
Sementara itu, kabupaten Aceh Barat mewakili daerah dengan inflasi tinggi (8,42%). Komoditi penyumbang inflasi yaitu bensin, beras, ikan tongkol dsb. Inflasi disebabkan dampak kenaikan BBM, curah hujan tinggi sehingga nelayan tidak bisa melaut dan banjir yang terjadi di beberapa kecamatan. (Prokopim/dj/dok.ahmd
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *