GREBEG PING URIP 2018, GELORAKAN GAUNG KERAJINAN BAMBU RINGINAGUNG

             Desa Ringinagung sejak dulu menjadi ikon industri kerajinan bambu. Bambu diolah menjadi beragam kerajinan yang bernilai seni dan artistik tinggi. Beragam hasil kerajinan bambu tersebut tidak hanya untuk pasar lokal, namun juga untuk memenuhi pasar beberap daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah,bahkan hingga ke luar Jawa.

Hal tersebut melatarbelakangi sosok kepala desa Ringinagung, Yuli Bagus Trisnawan untuk menggelar even besar yang mampu mengangkat gaung kerajinan bambu Ringinagung. Dengan menggandeng Paguyuban Sejarah Kebudayaan Tradisional dan Ekonomi Kreatif (PEKATIK) Magetan, akhirnya digelarlah acara GREBEG PING URIP 2018. Gelaran seni yang baru digelar kali pertama tersebut mengangkat tema “Nyawijining Krenteg”. Tak pelak gelaran tersebut sukses menyedot animo penonton untuk menyaksikan.

Kepala desa Ringinagung, Yuli Bagus Trisnawan menuturkan tema tersebut memiliki makna bersatunya niat seluruh elemen masyarakat Ringinagung untuk memperkenalkan desanya sebagai ikon industri kerajinan bambu di Magetan. Harapannya dengan adanya gelaran tersebut mampu mengangkat potensi desa dan potensi budaya utamanya kerajinan bambu makin dikenal oleh masyarakat luas. Tentunya hal tersebut juga akan menggerakan sektor perekonomian warga setempat.  Kedepan gelaran tersebut akan menjadi agenda tahunan desa Ringinagung.

Pembukaan GREBEG PING URIP 2018 dilaksanakan pada hari Jumat, (7/9/2018) diawali dengan pawai budaya yang diikuti oleh jajaran Pemerintahan desa dan masyarakat Ringinagung. Berbagai kerajinan bambu hasil karya warga setempat juga ikut diarak mulai dari kantor desa Ringinagung menuju lapangan. Satu hal yang menarik yaitu tumpeng raksasa yang tersusun dari 1440 caping yang memiliki makna bahwa gelaran tersebut dilaksanakan untuk menyambut Tahun Baru Islam 1440 H (bulan Suro). Juga dimeriahkan dengan tari treatikal seni Jabung dan tari caping. Warga pun antusias untuk melihat pembukaan gelaran yang akan berlangsung dari tanggal 7-13 Septembr 2018.

Satu hal yang membanggakan gelaran GREBEG PING URIP 2018 berhasil memecahkan rekor Original Rekor Indonesia (ORI) Award sebagai kreator menyusun caping terbanyak sejumlah 1440 buah dengan bentuk gunungan terbesar di Indonesia. Rosiana, duta perwakilan Original Rekor Indonesia (ORI) sangat mengapresiasi diadakannya acara tersebut. Ia berharap penghargaan tersebut semakin melecut motivasi warga setempat untuk berkreasi dan berinovasi mengembangkan kerajinan bambu.

Selama pelaksanaan gelaran tersebut, warga Magetan akan disuguhkan berbagai atraksi seni budaya. Diawali dengan Kirab Budaya, Sholawat Bersama, Pameran dan Bazar Kerajinan Bambu, Pemecahan Rekor, Pentas Seni Tradisional dan Modern, Exibi Runnerdan Jemparingan, Ruwatan Nagari dan Malam Tirakatan, Doa bersama di Makam Eyang Badini, Workshop Anyaman dan Musik Bambu, Ruwat Sengkolo dan sebagai puncak acara akan digelar Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *