MASJID AGUNG BAITUSSALAM DIRESMIKAN

Gema kalimat takbir mengiringi pengguntingan pita menandai diresmikannya Masjid Agung Baitussalam oleh Bupati Magetan, Dr.Drs.H. Sumantri, MM pada hari Selasa, 17 Juli 2018. Segenap undangan yang hadir turut haru dengan acara peresmian tersebut.

Bupati Magetan, Dr.Drs.H. Sumantri, MM dalam sambutannya menyampaikan turut berbahagia dengan diresmikannya masjid Agung Baitussalam. Bupati Sumantri juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan membantu dalam pembangunan masjid kebanggaan warga Magetan tersebut. Bupati berharap masjid Agung  Baitussalam bias menjadi tempat kebajikan dan kemaslahatan umat, bisa menjadi pusat pengembangan dan pengkajian Islam di kabupaten Magetan.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang (PUPR) selaku ketua panitia pembangunan masjid Agung  Baitussalam menjelaskan secara konstruksi terdiri dari dua lantai. Lantai pertama seluas 1500 m2, lantai kedua seluas 1100 m2 dan halaman depan seluas 175 m2. Dengan daya tampung jamaah 3200 jamaah. Sedangakan dari sisi anggaran, pembangunan tersebut menggunakan 2 sumber yaitu APBD untuk bangunan induk dan kas masjid yang dikelola takmir yang digunakan untuk membangun menara di sisi kiri kanan masjid. Untuk nilai anggaran yang berasal dari  APBD tahun 2013 : Rp. 1.007.000.000,-, tahun 2014 : Rp. 2.225.000.000,-, tahun 2015 : Rp. 6.758.000.000,- dan tahun 2016 : Rp. 6.800.000.000,-. Sehingga total keseluruhan dana yang berasal dari APBD senilai Rp. 17.197.480.000,-.

Masjid Agung Baitussalam Kabupaten Magetan, beralamat di Jl. Basuki Rahmat Barat No. 3 Magetan. Masjid ini didirikan pada tahun 1886 Masehi, 1553 Hijriyah. Sementara dalam tahun saka tidak terbaca, kesemuanya tertera dalam lukisan/pahatan yang menempel pada tiga buah pintu bagian dalam masjid. Sekarang ketiga pintu sudah tidak digunakan lagi, melainkan menjadi peninggalan sejarah masjid. Pembangunan tersebut dilakukan pada masa pemerintahan Bupati Raden Mas Arjo Hadipati Soerodiningrat yang menjabat pada tahun 1862-1887 masehi.

Bangunan pertama masjid ini berbentuk joglo limas, dengan empat buah tiang utama dari kayu jati. Ke empat tiang utama ini masih ada sampai sekarang yang masing-masing memiliki ukuran 134 CM2 dan tinggi masing-masing +/- 20m. Dan masih ada pula 12 tiang jati yang berukuran 48cm2 serta tinggi +/- 15m. Adapun beberapa peninggalan dari bangunan awal masjid ini adalah tiga buah pintu dalam yang diukir serta satu buah bedug berdiameter 110cm.

Adapun sampai saat ini masjid sudah mengalami rehab beberapa kali, rehab pada tahun 1993. Yaitu pada masa bakti bupati Drs. H. Soedarmono. Dan sekarang tengah mengalami masa rehab kembali pada masa bakti bupati Dr.Drs. H. Sumantri, MM yang usai pengerjaannya pada tahun 2016 lalu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *