MOBILISASI PANGAN UNTUK STABILITAS HARGA
Untuk memantau kondisi inflasi dari berbagai daerah di Indonesia, Kementerian Dalam Negeri menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (20/2/2023). Bupati Magetan bersama pimpinan OPD terkait mengikuti secara virtual dari ruang jamuan Pendapa Surya Graha.
.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikan pada bulan Januari 2023 inflasi di angka 5,28 %, relatif lebih rendah dibandingkan Januari sebelumnya. Di skala nasional, Bangka Belitung berhasil mempertahankan inflasi daerah di bawah angka inflasi nasional.
.
Ditambahkan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, M.Habibullah bahwa secara nasional kenaikan harga tertinggi terjadi di Kabupaten Solok (IPH 7,46%) sedangkan terendah di Kabupaten Ogan Komering Ilir (IPH -7,19%). Beberapa komoditas yang fluktuasinya cukup signifikan yaitu beras, cabai merah, bawah merah dan minyak goreng.
.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan BAPANAS, I. Gusti Ketut Astawa, S.Sos, M.Si menguraikan mobilisasi pangan bisa menjadi alternatif cara untuk menjaga stabilitas harga pangan. Mobilisasi dari daerah penghasil (produsen) ke daerah yang kenaikan harganya signifikan. Beberapa komoditi yang berpotensi mengalami kenaikan yaitu beras, cabai dan minyak goreng.
.
Terkait upaya stabilisasi harga, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan menuturkan pihaknya telah melakukan intervensi harga minyak goreng. Pihaknya melakukan pemantauan terhadap peredaran minyak goreng dengan merk “Minyakita”.
.
Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian,Dr.Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc menyampaikan Early Warning System (EWS) untuk komoditi cabai dan bawang merah. Hingga bulan Mei 2023, dua komoditas tersebut berpotensi mengalami kenaikan. (Prokopim/dj/ahmd/KD1).