PERERAT KERUKUNAN ANTAR UMAT MELALUI KAMPUNG MODERASI BERAGAMA

Bicara tentang berkehidupan di Indonesia tentu erat hubungannya dengan beragama dan bermasyarakat. Benang kebhinekaannya terpintal Tunggal Ika dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia, keberagaman agama dan heterogennya masyarakat Indonesia tak berarti menjadi penyekat diantara umat, sebaliknya perbedaan merupakan warna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia, berbaur menciptakan harmoni keseragaman dalam merah putih.

Memupuk Persatuan.

Sebagai bangsa yang besar tentu memupuk persatuan harus dimulai dari tataran bawah, yaitu dari tingkat masyarakat desa. Keperkasaan sebuah bangsa tersirat dari guyubnya masyarakat di lingkaran paling kecil, di desa.

Puntukdoro.

Di balik dataran tinggi gagahnya sang Lawu. Terhampar sebuah ladang ‘penghidupan’ para penghuninya, di sana mereka sepakat membangun sebuah peradaban masyarakat pedesaan. Desa Puntukdoro (Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan) itulah namanya, masyarakat Puntukdoro berisi dari berbagai latar belakang, termasuk perbedaan dalam beragama yang tentunya itu bukanlah sebuah penyekat melainkan sebuah perekat.

Kampung Moderasi Beragama.

“Kampung Moderasi Beragama merupakan bentuk monumen untuk kita, utamanya bagi masyarakat Puntukdoro dalam menghargai keberagaman dalam menjalankan ibadah sesuai agamanya,” ungkap Bupati Magetan dalam sambutannya saat meresmikan Kampung Moderasi Beragama di Balai Desa Puntukdoro pada Kamis (15/6) bersama Kepala Kantor Kemenag Magetan, OPD terkait, FKUB Magetan dan tamu undangan lainnya. Dirinya juga berharap dari toleransi yang terbangun di Puntukdoro mampu menyebar ke daerah lainnya. “Menyebarkan toleransi sehingga menjadikan Magetan sebagai Kabupaten Moderasi Beragama,” tambahnya.

Menyatu, Kondusif dan Moderat.

Kepala Kantor Kemenag Magetan, Taufiqurrahman mengungkapkan jika dibentuknya Kampung Moderasi Beragama di Puntukdoro ini diharapkan mampu menjadikan masyarakatnya menjadi lebih menyatu, kondusif dan moderat dalam berinteraksi satu dengan lainnya. “Kampung Moderasi Beragama insyaallah akan diikuti oleh kampung lainnya di Magetan dan menjadikan masyarakat Magetan menjadi masyarakat yang sejahtera serta makmur,” tutupnya.
(Prokopim/lio/be

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *