TINGKATKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI JAWA TIMUR

Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat indeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur (KUB Jatim) pada tahun 2023 menembus angka 77,8 persen. Capaian itu menempatkan Jatim ada di urutan pertama se-Pulau Jawa. Bahkan, angka yang diraih Jatim itu tercatat lebih tinggi dari rata-rata capaian KUB nasional yang berada di angka 72,9 persen.
.
Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan sinergitas dan kerukunan, Pemrov Jatim menggelar Silaturahmi dan Komitmen bersama Forkopimda Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dalam menjaga Stabilitas Keamanan di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Selasa (11/4/2023). Hadir pada acara tersebut segenap FORKOPIMDA Provinsi Jawa Timur, Bupati/Walikota, Dandim, Kapolres se-Jawa Timur. Bupati Magetan, Komandan Kodim 0804 dan Kapolres Magetan juga berkesempatan hadir.
.
Kapolda Jatim, Toni Harmanto menyampaikan capaian tersebut tidak lepas dari kerjasama dari berbagai pihak dalam menjaga kerukunan di Jawa Timur. Namun perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap kelompok teror yang menyebarkan paham radikalisme di wilayah Jatim. Satu hal lagi yang yang menjadi perhatian yaitu konflik perguruan silat, hingga Maret 2023 sudah ada 19 kejadian konflik. Kapolda berharap pertemuan tersebut mampu meningkatkan Kamtibmas di daerah.
.
Ditambahkan Pangdam V Brawijaya, Farid Makruf. M.A bahwa pihaknya siap menjaga kondusifitas di Jawa Timur dengan sinergi dari seluruh kabupaten/kota. Berbagai potensi kerawanan dan konflik di masyarakat akan bisa teratasi jika seluruh komponen masyarakat pro aktif dalam menjaga Kamtibmas di lingkungannya.
.
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim menjelaskan capaian KUB tersebut bisa diraih, sebab nilai toleransi telah tertanam di tengah perbedaan antar masyarakat Jatim. Gubernur Khofifah meyakini bahwa dengan meningkatnya angka Indeks KUB Jawa Timur tersebut juga akan berbanding lurus dengan peningkatan moderasi agama di Indonesia. Mengingat Indeks KUB merupakan salah satu barometer moderasi agama di Indonesia.
.
Lanjut Gubernur Khofifah, selain itu juga terdapat moderasi, saling tafahum (saling memahami) dan toleransi di dalamnya. Meskipun ada perbedaan-perbedaan di dalamnya, namun terdapat understanding antara satu dengan yang lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan respect dan trust antara satu satu sama lain. (Prokopim/dj/ahmd/KD1).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *