Wayang Cangkem Sukowidi Hadir di Mbulan Ndhadhari
Gerakan lincah dan energik dalam Tari Engklek Pasinggahan siswi SMPN 1 Kartoharjo mengawali gelaran Mbulan Ndhadhari episode malam ini. Disusul dengan lenggak-lenggok nan gemulai penampilan fashion show dengan busana berbalut kain batik tulis Sukowijoyo dari Desa Sukowidi Kecamatan Kartoharjo.
.
Ya, Mbulan Ndhadhari kali ini sudah memasuki episode enam, dengan menampilkan tarian dan fashion batik, serta pertunjukan Wayang Cangkem sebagai sajian pamungkas.
.
Sudah sewajarnya wayang identik dengan semua peralatan gamelan lengkap, ada kendang, gong dan lainnya untuk mengiringi sang dalang tampil. Tapi tidak untuk Wayang Cangkem, Wayang Cangkem merupakan wayang yang dimainkan dengan iringan musik gamelan dari mulut. Istilah ‘cangkem’ sendiri merujuk dari bahasa Jawa, yang artinya mulut.
.
Dengan lelakon Bagong Mbangun Desa Nata Kutha, Wayang Cangkem yang didalangi oleh Ki Suparlan, cukup menarik perhatian masyarakat yang menonton Mbulan Ndhadhari pada Jumat (21/10) di Pendapa Surya Graha.
.
Bupati Magetan Suprawoto menyampaikan Wayang Cangkem merupakan salah satu upaya pelestarian dan promosi budaya lokal Magetan.
” Wayang Cangkem salah satu alternatif hiburan untuk masyarakat, sekaligus menghargai budaya lokal. Semoga keberadaan wayang Cangkem semakin dikenal masyarakat dan menjadi duta Kabupaten Magetan, ” tutur Bupati Suprawoto.
.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Suprawoto menyerahkan secara simbolis kotak wayang dan wayang kulit kepada dalang Ki Suparlan. Hadir dalam acara tsb Bupati Magetan beserta istri, Staf Ahli Bupati, Kepala Dinas Arpus, dan undangan lainnya.
(Prokopim/edh/