Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Magetan


Pemkab Magetan bersama Dandim dan Kapolres Magetan gelar Rakor Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Magetan yang diikuti oleh Forkopimca se-Kabupaten Magetan, bertempat di Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha, Kamis (24/06 /2021).
.
Kapolres Magetan berikan arahan bahwa saat ini Kabupaten Magetan pada posisi yang mengkhawatirkan, dimana kondisi Bor juga mencapai 69%. “Secara geografis kita juga berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah, dimana adanya varian baru (Delta), dan banyaknya masyarakat yang mobilitas dari dan ke Jawa Tengah. Perlunya antisipasi varian virus yang baru ini, karena tidak hanya orang dewasa tetapi juga menyerang anak-anak” jelas Kapolres. Kegiatan seperti hajatan, arisan dan kegiatan yang mengundang kerumunan sangat relevan meningkatkan kasus covid19 harus diwaspadai.
.
Dandim 0804/Magetan mengingatkan kembali kepada seluruh unsur yang terlibat dalam PPKM Mikro dari tingkat paling bawah agar melaksanakan tugas dan berkoordinasi dengan baik. Harus lebih mewaspadai klaster dari luar, sesuai tugas posko PPKM Mikro maupun tugas Babinsa selama PPKM Mikro. Strategi penanganan covid19 melalui PPKM mikro dan posko, penanganan Hulu adalah kunci keberhasilan PPKM Mikro.
.
Bupati Suprawoto memberikan penekanan  bahwa penerapan protokol kesehatan harus diperketat kembali. ” Kita punya 4 PCR yang bisa digunakan untuk mempercepat tracing dan testing. Dan untuk mengurangi interaksi, sesuai kesepakatan bersama akan diedarkan ijin keramaian” tutur beliau.
Lanjut Bupati, Pemerintah tidak melarang berkegiatan, tetapi harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan tentunya dengan pengawasan dan pemantauan oleh seluruh unsur yang terlibat dalam PPKM Mikro.
.
Sementara menurut Kabid Pelayanan RSUD dr Sayidiman, faktor penyebab perbedaan hasil rapid antigen dari satu tempat dan tempat lain bisa dikarenakan faktor waktu pengambilan sampel. Yakni jika melebihi 7 hari dari pengambilan sampel pertama, hasil bisa berbeda, serta metode pengambilan sampel yang kurang tepat.
(Prokopim/edh/dok.be/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *