HUMAS MAGETAN NEWS – Satpol PP Jaga Posko Perawatan Covid 19 – Wisata Jeruk – Buruh Gendong Semangat

<span;>#covid19 #magetan #humasmagetannews
<span;>WISATA JERUK DUKUH MAGETAN
<span;>.
<span;>Sahabat Humas, selain kumandang dengan potensi wisata alam, Magetan juga dikenal sebagai sentra jeruk pamelo. Jenis tanaman jeruk besar ini termasuk tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit. Adapun daerah di Magetan yang menjadi sentra penghasilnya adalah beberapa desa yang berada di wilayah Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro dan Kawedanan atau biasa disingkat Betasuka.
<span;>.
<span;>Menurut Yuda Erfin, salah satu warga Desa Dukuh (Kecamatan Bendo) yang juga merupakan pegiat wisata, selalu aktif mempromosikan hasil tanaman primadona bumi Mageti. Dengan memberdayakan masyarakat sekitar desanya, sehingga bisa membawa kemanfaatan serta kesejahteraan bagi warga Desa Dukuh. .
<span;>Wisata Jeruk Dukuh Magetan, adalah tagline yang dipakai sebagai identitas. Selain sebagai wisata, diharapkan juga sebagai sarana edukasi. Di Dukuh sendiri terdapat beberapa jenis jeruk pamelo, diantaranya pamelo Magetan, Pamelo tanpa biji, Pamelo Bali Merah, Pamelo Bali Putih, Pamelo Sri Nyonyah, Pamelo Adas Nambangan dan Pamelo Adas Duku.
<span;>.
<span;>Nah, bagi Sahabat Humas yang ingin merasakan jeruk ini, bisa langsung ke tkp nya yah. Karena ada banyak sekali manfaat yang terkandung dalam buah tersebut. Mumpung bulan ini sudah memasuki musim panen yah. Tenang, #wisatajerukdukuhmagetan juga bisa delivery order kok</span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;>

<span;>PETUGAS SATPOL PP JAGA POSKO PERAWATAN COVID 19
<span;>Menjadi garda depan dalam penanganan COVID-19 adalah sebuah tugas mulia. Tidak hanya sebagai tenaga medis, tugas mulia tersebut juga dilaksanakan oleh petugas satpol PP kabupaten Magetan yang bertugas menjaga posko perawatan COVID-19 yang berada di Jl. Pahlawan.
<span;>.
<span;>Mulanya bangunan tersebut difungsikan sebagai kantor Gugus Depan Penanganan COVID-19 kabupaten Magetan. Namun beralih fungsi menjadi Posko perawatan COVID-19. Dan di posko tersebut ada beberapa pasien yang tengah menjalani proses perawatan.
<span;>.
<span;>Siang itu, Kamis (14/5/2020) nampak beberapa petugas Satpol PP berjaga. Ada dua petugas satpol PP perempuan dan salah satu diantaranya berusia muda. Saat ditemui di pos jaga mereka menuturkan suka duka melaksanakan tugas jaga. Di satu sisi mereka juga ada rasa takut dan was-was akan resiko tertular, namun di sisi lain mereka harus melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, mereka melengkapi diri dengan masker, menjaga kebersihan diri, cuci tangan serta berpegang pada protokol kesehatan sebagai langkah menjaga diri agar tidak tertular.
<span;>. Covid 19 memang saat ini sedang mewabah namun dengan kebersamaan,saling mendukung dan bergotong royong masa – masa sulit yang dirasakan saat ini akan dapat kita lalui bersama.
<span;>Tetap semangat para petugas Satpol PP…
<span;>Selamat bertugas… Bersama kita lawan Corona</span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;>

<span;>BURUH GENDONG TETAP SEMANGAT BEKERJA
<span;>Profesi seorang buruh gendong sering kali dianggap sebelah mata. Padahal profesi yang tidak semua orang bisa melakukan ini adalah sebuah profesi mulia. Sudah 25 tahun lamanya, salah seorang buruh gendong merasakan suka-duka bekerja sebagai buruh gendong di Pasar Sayur Magetan. .
<span;>Ia mengaku tetap semangat bekerja, meski jerih payahnya, tak sebanding dengan upah yang didapat. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti ini pendapatannya sempat menurun. Kadang sehari hanya mendapat 25rb rupiah, kadang bisa sampai 100 rb rupiah. .
<span;>Hal itu dilakukannya, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. ” Saya biasa mengangkat kubis, kentang, ketela, ya seluruh sayuran, kalau ketela beratnya maksimal satu kuintal, saya kuat angkat itu setiap hari, mulai bekerja setiap pagi hingga sore hari, sekali angkut ongkos nya 2 ribu rupiah”, imbuhnya.
<span;>.
<span;>Para buruh gendong tsb juga tergabung dalam beberapa kelompok. Setiap buruh gendong memiliki kartu tanda anggota SPSI ( Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), bila tidak memiliki kartu tanda anggota tsb tidak bisa menjadi buruh gendong. .
<span;>Ketika ditanya apa resep nya bisa kuat mengangkat beban seberat itu, jawabnya sederhana, karena niat. Kalau sudah diniaati bekerja pasti akan terasa ringan dikerjakan.
<span;>Sahabat Humas, kita bisa mengambil hikmah dari seorang buruh gendong, apapun pekerjaan yang kita lakukan asalkan dengan niat yang tulus, pasti akan membawa keberkahan</span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;></span;>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *